Panggilan Jihad. TRIBUNKALTIMCO Ternyata ini alasan presiden Joko Widodo alias Jokowi pilih Nusantara untuk nama Ibu Kota Negara yang dibangun di PPU dan Kutai Kartanegara Ya nama IKN yang sedang dibangun di kabupaten PPU dan Kutai Kartanegara itu ternyata sudah disiapkan sejak terbitnya Surat Presiden (Surpres) tentang Rancangan UndangUndang Ibu Kota Negara.
Jaksa memutar isi rekaman video ceramah terdakwa perkara dugaan tindak pidana terorisme Munarman dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur Senin (17/1/2022) TRIBUNNEWSCOM JAKARTA.
Kota Banjarmasin Wikipedia bahasa Indonesia
Polisi Minta 4 Buronan MIT Poso Suardin Ahmad Gazali Jafar dan Imam Menyerahkan Diri Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi meminta empat buronan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
TERNYATA Ini Alasan Jokowi Pilih Nusantara untuk Nama Ibu
Kota Banjarmasin adalah sebuah kotamadya yang juga merupakan ibukota dari provinsi Kalimantan Selatan IndonesiaKota Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini memiliki wilayah seluas 9846 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungaisungai di antaranya Pulau.
KPK Kembali Usut Dugaan Suap Proyek di Kabupaten Tulungagung
Jakarta IDN Times Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembangkan penyidikan dugaan suap proyek di Kabupaten Tulungagung yang sebelumnya menjerat mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo Namun KPK masih enggan merincinya “Untuk uraian lengkap perkara pasal yang disangkakan hingga dengan pihakpihak yang ditetapkan sebagai.
Heboh Panggilan Jihad Lewat Adzan Wamenag Tidak Relevan Jika Seruan Berperang Okezone Nasional
Dalam Sidang, Jaksa Putar Video Ceramah Munarman Saat
Abu Bakar Ba’asyir Wikipedia bahasa Indonesia
Suardin, Ahmad Gazali Polisi Minta 4 Buronan MIT Poso,
Kami memang mengajarkan jihad dan ada di antara mereka yang berjihad ke Filipina atau Afganistan Semua sifatnya perorangan” Ungkapnya 1 Oktober 2002 Abu Bakar Ba’asyir mengadukan Majalah TIME sehubungan dengan berita yang ditulis dalam majalah tersebut tertanggal 23 September 2002 yang menurut Ba’asyir berita itu masuk dalam trial by the press.